Gambar kerja merupakan gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan ide perancangan ke dalam wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua yang terlibat dalam proses pembangunan.
Gambar kerja harus detail dan akurat baik secara ukuran mau pun keterangannya (Sumber: homehardwarekingston.ca)
Dalam prosesnya, kontraktor pelaksana lapangan akan meminta gambar kerja kepada arsitek untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan proyek. Gambar kerja akan membantu kontraktor mewujudkan fisik bangunan sesuai ide arsitek mulai dari awal sampai akhir. Dengan bantuan gambar kerja yang detail dan akurat, kontraktor akan mudah merealisasikan bangunan dengan tepat tanpa harus diawasi terus oleh arsitek.
Dalam gambar kerja, arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja
dan tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang
jelas, lengkap dan teratur, serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan
perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan terinci.
Setelah diperiksa dan mendapat persetujuan dari pengguna jasa, gambar kerja dianggap sebagai rancangan akhir dan siap digunakan untuk proses selanjutnya. (sumber : www.iai-jakarta.org)
Gambar kerja
harus dilengkapi dengan keterangan nama proyek, nama klien, nama
arsitek, dan keterangan gambar lainnya (Sumber: slideshare.com)
- Block Plan
- Site Plan
- Denah, Tampak, Potongan, dan Potongan Struktural
- Rencana Pondasi, Sloof, dan Detail
- Rencana Balok lantai dan Detail
- Rencana Atap, Plafong, dan Detail
- Rencana Pola Lantai dan Detail Pemasangan
- Perletakan Pintu dan Jendela beserta Detail
- Rencana Air Bersih, Sanitasi, dan Detail
- Rencana Furniture dan Detail
- Rencana Elektrikal dan Titik Lampu
- Gambar-gambar rencana lainnya beserta detail yang diperlukan untuk menjelaskan bentuk, dimensi, dan detail konstruksinya.
Gambar kerja
dibuat untuk memperoleh kejelasan teknik pelaksanaan konstruksi, supaya
konsep rancangan yang tergambar dan dimaksud dalam ‘Pengembangan
Desain’ dapat diwujudkan secara fisik dengan mutu yang baik.
Detail pintu dan jendela, lengkap dengan jumlahnya (Sumber: khedanta.wordpress.com)
Dari gambar kerja
juga harus bisa diperoleh kejelasan kuantitatif, agar biaya dan waktu
pelaksanaan pembangunan dapat dihitung dengan seksama dan dapat
dipertanggungjawabkan. Gambar kerja
juga diperlukan untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang
administrasi pelaksanaan pembangunan dan memenuhi persyaratan yuridis
yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen perjanjian/kontrak
kerja konstruksi.
Block Plan
adalah
gambar dua dimensi yang menunjukkan detail dari rencana yang akan
dilakukan terhadap sebuah kavling tanah, termasuk rencana jalan,
listrik, utilitas air bersih dan air kotor, fasilitas umum, dan
fasilitas sosial.
Gambar Kerja Block Plan menunjukkan perletakan bangunan pada tapak berikut topografinya (Sumber: google.co.id)
Pada block plan,
harus tercantum keterangan skala, keterangan gambar, nama jalan, arah
jalur lalu lintas, arah mata angin, vegetasi, perletakan dan nama
bangunan di sekitarnya. Pintu masuk bangunan berada pada bagian bawah
gambar.
Site Plan
adalah
tata letak suatu elemen desain yang ditempatkan dalam sebuah bidang
menggunakan media yang sebelumnya sudah dikonsep terlebih dahulu.
Gambar kerja Site Plan menunjukkan kedudukan tiap ruang terhadap tapak (Sumber: google.co.id)
Dari site plan, bisa diketahui akses ruang dari tapak, perletakan ruang dan hubungannya dengan ruang lain dan dengan tapak, juga view yang didapat setiap ruang.
Denah
adalah
tampak atas bangunan yang dipotong horizontal (biasanya setinggi 1 m
dari ketinggian 0,00 bangunan), untuk memperlihatkan bagian lantai
bangunan.
Gambar kerja denah (Sumber: fabianostner.files.wordpress.com)
Denah
menjelaskan secara detail dengan keterangan skala, ukuran ruang, nama
ruang, ketinggian ruang, bukaan pada ruang, perletakan furnitur di dalam
ruang, arah mata angin sebagai acuan perletakan ruang di dalam tapak,
serta garis potongan dan arah pandangnya.
Potongan / Section
menjelaskan
gambar suatu bangunan yang dipotong vertikal untuk memperlihatkan isi
atau bagian dalam dari bangunan tersebut. Bagian bangunan yang dipotong
serta arah pandangnya disertakan dalam denah agar keseluruhan dapat
dibaca secara komprehensif. Pada gambar potongan juga diperlihatkan
struktur bangunan dan dimensi ketinggian ruang.
Gambar kerja potongan (Sumber: fabianostner.files.wordpress.com)
Semua gambar kerja harus diberi keterangan sejelas-jelasnya. Pada gambar potongan, ketinggian ruang, skala, dan material tidak boleh terlupakan.
Potongan Struktural
menjelaskan
struktur yang digunakan termasuk dimensi , jarak perletakannya, dan
bahan yang digunakan. Gambar potongan juga bisa berupa perpektif tiga
dimensi.
Gambar kerja potongan memperlihatkan detail struktur mulai dari sampai sambungan (Sumber: i2.wp.com)
Gambar potongan juga bisa berupa perpektif tiga dimensi.
Potongan Struktural dalam tiga dimensi (Sumber: vermonttimberworks.com)
Tampak
menggambarkan wujud luar fisik bangunan secara dua dimensi. Gambar tampak dapat digambar secara plain atau ditambah efek bayangan untuk mempertegas dimensi atau maju mundurnya bidang pada bangunan.
Gambar kerja tampak (Sumber: fabianostner.files.wordpress.com)
Pada
gambar tampak akan disajikan dimensi bangunan, proporsi, gaya
arsitektur, warna dan material bangunan, serta estetika bangunan. Arah
gambar tampak bisa disesuaikan dengan arah mata angin, atau pun view tertentu yang ingin ditampilkan.
Gambar detail
menyajikan berbagai gambar kerja
secara lebih detail lagi. Misalnya gambar detail struktur pondasi,
detail sambungan kayu pada kuda-kuda, sampai detail desain furniture.
Gambar detail ruang dapur karya Bene Interior Design (Sumber: arsitag.com)
Gambar detail tangga (Sumber: pinterest.com)
Gambar kerja sangat diperlukan dan sangat berpengaruh pada :
1. Kekuatan bangunan karena dimensi, perletakan, dan bahan bangunan sudah diperhitungkan dan
dijelaskan dengan rinci.
Gambar detail struktur, bahan, dan pemasangan kuda-kuda (Sumber: megatrussglobal.com)
2. Efisiensi pemakaian bahan dan biaya. Jumlah keseluruhan bahan bangunan dan cara pengerjaan
serta waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian desain sudah dipertimbangkan dengan baik.
Jadi, bahan yang diperlukan sudah dihitung agar efisien. Gambar kerja juga dimanfaatkan untuk
menghitung biaya sebagai dasar Rencana Anggaran Bangunan (RAB).
3. Pelaksanaan yang sistematis dan termonitor dengan baik.
Dari gambar kerja sudah diketahui cara kerja dan urutan pelaksanaan pembangunan. Gambar
kerja berfungsi sebagai panduan saat pelaksanaan pembangunan di lapangan. Dari gambar kerja,
para pekerja bisa mengetahui maksud arsitek. Gambar kerja juga dipakai sebagai acuan saat
mengecek hasil pembangunan di lapangan.
Gambar kerja sebagai syarat pembuatan IMB (Sumber: designbangun)
Arsitek akan membuat gambar kerja selengkap dan seakurat mungkin untuk memudahkan kontraktor sebagai pelaksana pembangunan. Gambar kerja yang detail dan jelas akan mempersingkat waktu dan biaya karena kontraktor bisa mengintepretasikannya dengan cepat dan benar. Gambar kerja juga merupakan perjanjian kerja dengan kontraktor. Apabila gambar kerja
yang dibuat sudah detail dan jelas, namun kontraktor salah dalam
pengerjaannya, pihak klien bisa mengajukan klaim kepada pihak kontraktor
(sumber:www.arsitag.com)
Komentar
Posting Komentar